cover
Contact Name
Fidrayani
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
psga@uinjkt.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender
ISSN : 14122324     EISSN : 26557428     DOI : 10.15408/harkat
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender is published by the Center for Gender and Child Studies (Pusat Studi Gender dan Anak) LP2M, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. the journal has been issued two times a year. Harkat invites scholarly articles on gender and child studies from multiple disciplines and perspectives, including religion, education, psychology, law, social studies, etc.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "JURNAL HARKAT : MEDIA KOMUNIKASI GENDER, 11 (2), 2015" : 10 Documents clear
MEMBANGUN KOTA RAMAH ANAK DENGAN BUDAYA KOTA BERSERAMBI BACA Susi Ratna Sari
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender JURNAL HARKAT : MEDIA KOMUNIKASI GENDER, 11 (2), 2015
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3088.214 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v11i2.10443

Abstract

Kota merupakan sebuah rung publik yang memiliki rutinitas ekonomis dengan berbagai kegiatan corak dan dimensinya. Namun, kota juga mempunyai masalah sosial yang begitu kompleks, diantara masalah sosial itu terlihat dari masalah yang dihadapi oleh anak-anak di perkotaan. Masalah anak ini menjadi perhatian bagi kita semua, karena masalah anak jika dibiarkan bangsa ini akan mengalami krisis manusia yang berkualitas kedepannya. Terjadinya masalah anak di perkotaan ini, diantaranya disebabkan oleh minimnya fasilitas dan lembaga-lembaga yang memberdayakan dan mengayomi mereka. Untuk itu, salah satunya yang mendesak untuk dirancang di kota adalah serambi-serambi baca yang dapat diakses dan menampung anak-anak diperkotaan dengan aktivitas utamanya adalah membaca. Oleh sebab itu, kota masa depan perlu menumbuhkembangkan serambi-serambi baca tersebut, karena dengan adanya serambi-serambi baca ini anak-anak diprediksikan bisa mengubah tradisi patologisnya ke tradisi yang berdaya guna dalam membangun masa depannya.   
REALIASI KEBIJAKAN KOTA/ KABUPATEN LAYAK ANAK UNTUK MEWUJUDKAN BALANCING WORK AND FAMILY LIFE Fase Badriah
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender JURNAL HARKAT : MEDIA KOMUNIKASI GENDER, 11 (2), 2015
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3808.898 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v11i2.10439

Abstract

Bercermin dari sistem perlindungan  anak di beberapa negara maju,  pembentukan  kebijakan peraturan daerah kota/kabupaten layak anak, telah  mampu menjadi sistem pendukung dalam terciptanya lingkungan yang ramah dan layak anak, di semua lingkungan, termasuk lingkungan tempat kerja.  Sistem pendukung lingkungan yang ramah anak dan layak anak diharapkan mampu mewujudkan balancing work and family life.  Upaya mewujudkan balancing work and family life, bukan saja akan memberikan jaminan perlindungan pada anak, tetapi juga pada perempuan yang pada hakikatnya memiliki peran reproduksi sekaligus peran produksi (bekerja). Oleh karena itu, dukungan pemerintah dan seluruh unsur organisasi masa sangatlah diperlukan. Karena memberi perlindungan pada perempuan yang bekerja bekerja, berarti memberikan perlindungan juga pada anak-anak dan keluarga (family life). Saat ini, keterlibatan perempuan dalam peran produksi tidak mengurangi beban tanggung jawabnya di peran reproduksi. Situasi di sektor publik tempat para perempuan berperan produksi,  sering kali dalam kondisi yang tak ramah pada perempuan yang bekerja dan memiliki anak. Oleh karena itu, perlu realisasi kebijakan yang memiliki dampak terhadap perlindungan perempuan dan dapat memberi perlindungan hak pada anak dengan efek perlindungan secara sistem. Pada Kenyataannya, meskipun telah ada kebijakan kota/kabupaten layak anak, namun belum semua pemerintah daerah mampu merealisasikan hal tersebut dengan berbagai alasan. Bahkan, walaupun beberapa daerah berupaya merealisasikan kota/kabupaten layak anak, tetapi akses perempuan untuk bekerja secara balancing work dan family life sesuai kebutuhan  perempuan dan anak-anak dengan ibu yang bekerja di sector produksi belum sepenuhnya diakomodasi dalam cluster indikator kota layak anak di Indonesia.   
KAJIAN GENDER TERHADAP PELUANG USAHA DI WEB: PERILAKU INFORMASI PADA MASYARAKAT DESA GIRIMULYA KECAMATAN CIBUNGBULANG KABUPATEN BOGOR Ade Abdul Hak
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender JURNAL HARKAT : MEDIA KOMUNIKASI GENDER, 11 (2), 2015
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3887.485 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v11i2.10444

Abstract

This research investigated the differences of information behavior  between men and women in Girimulya, Cibungbulang, Bogor. It is important to know the effectiveness of the “WEB desa” as one of information resources of business opportunities. It has been developed by UIN students as one of KKN programs.The approach used in this research was TAM model that was based on the constructs of perceived ease of use (PEOU), perceived usefulness (PU), and behavioral intention (BI). Questionnaires of 100 samples (50 men and 50 women) collected with the random sampling approach were analysed using SPSS version 22. The result showed that the mean score for all of the constructs was high out of maximum score obtainable of 4 (very high), except to the behavioral intention (BI)which was very high and still different to  men’s was higher than women’s. T-Test analysis indicated that there was positive and significant effect for each construct, except the perceived ease of use (PEOU)to the behavioral intention (BI). Meanwhile, the most occurred in the effect value of the women’s were higher than men. The usefulness becomes more important than easiness  in providing “WEB desa”.   
DINAMIKA PERAN PEREMPUAN : SEBUAH KAJIAN PERAN PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN PSIKOLOGI Ima Sri Rahmani
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender JURNAL HARKAT : MEDIA KOMUNIKASI GENDER, 11 (2), 2015
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2633.628 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v11i2.10435

Abstract

Tulisan ini mencoba menelisik berbagai peran dan tanggung jawab yang harus dijalani seorang perempuan : sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pekerja. Dua peran yang memiliki pola kerja dan bentuk tanggung jawab yang sangat berbeda. Karena perbedaan ini, tak jarang menimbulkan konflik yang berpengaruh pada produktifitas dan kinerja baik sebagai pekerja maupun sebagai ibu rumah tangga. Kondisi ini tentu sangat berpengaruh terhadap kesejateraan subjektif perempuan itu sendiri. Sebagai pisau analisis penulis menggunakan kajian perspektif islam dan psikologi guna memahami dinamika yang terjadi dan untuk mendapatkan jalan keluar yang tepat.
PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SANTRI Mia Apriani
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender JURNAL HARKAT : MEDIA KOMUNIKASI GENDER, 11 (2), 2015
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3922.033 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v11i2.10440

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial teman sebaya (emotional attachment, social integration, reassurance of worth, reliable alliance, guidance, opportunity to provide nurturance) dan regulasi diri terhadap penyesuaian diri santri baru di pondok pesantren. Subjek penelitian ini adalah santri kelas 1 MTs Pondok Pesantren Darus-Salam dan Darut-Taqwa yang berjumlah 196 orang santri, diambil dengan teknik non probability sampling. Uji validitas alat ukur menggunakan teknik confirmatory factor analysis (CFA), dan analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara dukungan sosial teman sebaya (emotional attachment, social integration, reassurance of worth, reliable alliance, guidance, opportunity to provide nurturance) dan regulasi diri terhadap penyesuaian diri santri baru di Pondok Pesantren sebesar 56.1%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ada penyesuaian diri pada santri perempuan lebih baik daripada penyesuaian diri pada santri laki-laki.
GAYA HIDUP REMAJA DI KOTA MANADO: SUATU KAJIAN FENOMENOLOGIS Ruth S. Umbase
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender JURNAL HARKAT : MEDIA KOMUNIKASI GENDER, 11 (2), 2015
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3745.128 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v11i2.10436

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis gaya hidup remaja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode yang digunakan yaitu Metode Kualitatif jenis fenomenologis. Penelitian ini telah dilakukan pada tahun 2014 pada remaja di Kota Manado. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan  remaja di Kota Manado memiliki gaya hidup modern dengan lima kategori yaitu gaya hidup remaja modern yang mencakup (1) modern dan religius; (2) modern agak religius cenderung sekuler; (3) modern - sekuler dan hedonis; (4) modern - sangat sekuler dan hedonis; (5) modern – sangat sekuler dan hedonis-anarkhis; Gaya hidup tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor determinan baik internal maupun eksternal. Faktor internal mencakup tingkat kematangan usia, fisik dan psikis serta tingkat kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual; sedangkan eksternal mencakup pola pengasuhan orang tua/keluarga, lingkungan, pola pergaulan, pola adopsi nilai budaya popular (popular culture), kondisi sosial ekonomi, media sosial/media massa, sekularisme dan sistem pendidikan formal. Oleh sebab itu disarankan kepada semua pihak yang bertanggungjawab untuk menangani masalah-masalah remaja agar segera melakukan tindakan-tindakan preventif dan kuratif sehingga dapat mencegah dan mengeliminir gaya hidup yang menjurus pada pola perilaku menyimpang dan dapat merugikan banyak pihak.   
KEDUDUKAN PEREMPUAN DALAM FIKIH DAN PROBLEMATIKA KEADILAN GENDER Rosdiana Rosdiana
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender JURNAL HARKAT : MEDIA KOMUNIKASI GENDER, 11 (2), 2015
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3573.401 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v11i2.10441

Abstract

Tulisan ini bertujuan mengeksplorasi kedudukan perempuan dalam fikih dan problematika gender. Wacana gender secara subtansi bukanlah hal yang baru dalam Islam. Hakikatnya derajat manusia dihadapan Allah sama, maka seyogyanya laki-laki dan perempuan mampu menjalin hubungan kerja sama yang baik tanpa merugikan salah satu pihak. Namun, terjadinya kesan bias gender bagi kedudukan perempuan dalam fikih merupakan akibat dari keragaman opini hukum. Bias gender pun terjadi karena kekeliruan konstruk pemahaman dalam menafsirkan firman Allah dan Hadis Nabi yang kemudian dilegitimasi dengan produk fikih. Untuk itu, reinterpretasi secara kontekstual terhadap setiap dalil yang bias gender mutlak dilakukan. Reinterpretasi tersebut mempertimbangkan kondisi kekinian dan prinsip kemaslahatan bersama, sehingga melahirkan makna dan paradigma baru yang berkeadilan gender serta selaras dengan nilai universal Islam.
DILEMA PEMBANGUNAN BERWAWASAN GENDER: ANTARA PEMBERDAYAAN DAN EKSPLOITASI PEREMPUAN Munafaroh Tamami
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender JURNAL HARKAT : MEDIA KOMUNIKASI GENDER, 11 (2), 2015
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3641.891 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v11i2.10437

Abstract

Kemiskinan dan perempuan merupakan dua isu penting yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Hal ini dikarenakan perempuan merupakan kelompok yang paling rentan mengalami kekerasan dan penindasan akibat kemiskinan. Dalam rangka peningkatan ekonomi perempuan, pemerintah mencanangkan program PEP (Pemberdayaan Ekonomi Perempuan) yang diinstruksikan berdasarkan Inpres Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional. Pembangunan yang dimaksudkan di sini adalah pembangunan ekonomi yang berwawasan gender. Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang berwawasan gender tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya, salah satu penyebabnya adalah adanya bias gender dalam pandangan masyarakat terutama terkait dengan arti gender itu sendiri. Sehingga hal ini melahirkan pembidangan tugas-tugas berdasarkan jenis kelamin, yang kemudian membuat perempuan memiliki beban ganda (double burden). Beban ganda yang dipikul dan ditanggung perempuan ini kemudian membuat perempuan menjadi korban dari eksploitasi ekonomi. Perempuan-perempuan yang sebenarnya sudah diekspolitasi, terkadang justru tidak menyadari bahwa sebenarnya mereka telah dieksploitasi, hal ini dikarenakan bentuk-bentuk dari eksploitasi itu sendiri sudah dibentuk sedemikian rupa oleh para kaum pemodal sehingga tidak tampak sebagai eksploitasi terhadap perempuan. Pemberian beban ganda maupun eksploitasi ekonomi tersebut jelas bertentangan dengan apa yang telah diatur dalam hukum Islam maupun hukum positif. Karena dalam dua instrumen hukum tersebut, eksploitasi ekonomi terhadap perempuan tidak dapat dibenarkan.
KEBIJAKAN 6 BULAN MASA CUTI MELAHIRKAN UNTUK MENGHINDARKAN PEKERJA MENGALAMI DEPRESI DAN STRES SAAT MEMBERIKAN ASI Asep prasetyo
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender JURNAL HARKAT : MEDIA KOMUNIKASI GENDER, 11 (2), 2015
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2841.401 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v11i2.10442

Abstract

Penelitian ini mencoba mengetahui pentingnya kebijakan memperpanjang hak cuti melahirkan bagi karyawan menjadi 6 bulan dibandingkan merevisi atau menetapkan hukum lain mengenai penyediaan Ruang ASI di tempat kerja. Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui apakah kebijakan Ruang ASI yang selama ini diterapkan oleh Perusahaan telah memadai untuk menjamin terselenggaranya program ASI ekslusif serta sebagai bahan pertimbangan untuk melegalkan memperpanjang masa cuti melahirkan menjadi 6 bulan. Data lapangan didapat melalui survei online menggunakan aplikasi Google form yang dipublikasikan di dalam website Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI). Adapun studi kepustakaan juga dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang ASI, bagaimana terbentuknya ASI dan manfaatnya, serta kondisi yang dialami oleh seorang ibu saat melahirkan. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa kebijakan memperpanjang masa cuti melahirkan lebih manusiawi dibandingkan dengan merevisi kebijakan Ruang ASI karena seorang ibu yang lebih fokus dalam mengasuh anak di awal pasca melahirkan lebih memberikan ketenangan dan kenyamanan. Sedangkan seorang ibu yang mendapatkan porsi cuti sedikit dan terbebani oleh pekerjaan kantor cenderung dapat menyebabkan stres yang dapat mengurai kualitas dan produksi ASI.   
MENUJU GENERASI EMAS BEBAS MAKANAN SAMPAH Anis Fuadah Zuhri
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender JURNAL HARKAT : MEDIA KOMUNIKASI GENDER, 11 (2), 2015
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3032.785 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v11i2.10438

Abstract

Generasi emas merupakan generasi yang diharapkan lahir dari negeri tercinta bernama Indonesia. Generasi yang disiapkan menjadi penopang kehidupan bangsa, yang cerdas, berkarakter, dan sehat rohani jasmaninya. Generasi yang memiliki kebebasan secara fisik dan mental menikmati perkembangan kehidupan, baik dari sisi akademik. Anehnya belakangan, di antara gemerlapnya teknologi dan kemajuan sistem pendidikan yang menunjang perwujudan generasi emas Indonesia, bertaburan berbagai kasus yang mengotori usaha-usaha tersebut. Keracunan makanan hampir setiap hari, berganti tempat dari sekolah satu di daerah A, berpindah ke sekolah B di daerah lainnya. Kemudian, yang lebih memrihatinkan adalah, kejadian tersebut disebabkan oleh makanan-makanan tidak sehat, tidak memiliki nutrisi yang cukup untuk menunjang perkembangannya. Kebanyakan kasus tersebut berawal dari mengonsumsi makanan sampah, yang masih bebas dijajakan di sekitar sekolah.   

Page 1 of 1 | Total Record : 10